Sabtu, 22 Desember 2018

Siapa Insight Center

Katadata Insight Center (KIC) percaya bahwa Melakukan bisnis di negara berkembang mungkin memerlukan perhatian khusus Anda dalam memahami efek pada kondisi ekonomi saat ini untuk bisnis Anda. Katadata Insight Center juga memahami Apakah Anda seorang pemain baru di industri baru atau di tengah perencanaan ekspansi bisnis Anda, Anda perlu mengidentifikasi patokan industri yang dapat membantu Anda menemukan entri tepat ke pasar.
Insight Center
Insight Center

Insight Center akan membantu anda dari mengidentifikasi peluang pasar yang tepat untuk bisnis Anda, mengelola risiko Anda dari dampak peraturan dan / atau ekonomi, atau menganalisis apa yang dilakukan pesaing Anda. Daripada hanya harus menebak, kami di sini untuk membantu Anda memahami kondisi ekonomi saat ini, ditingkatkan dengan wawasan kami tentang bagaimana tren politik dapat mempengaruhi perubahan peraturan yang dapat mengukur pendapatan bisnis Anda, keuntungan, atau mungkin peluang Anda berikutnya. Kami memberikan Anda laporan analisis mendalam dengan penekanan khusus sebagai solusi total Anda dalam meminimalkan gangguan terhadap bisnis Anda.

Dalam dunia yang berubah dengan cepat ini, kami memahami pentingnya untuk membuat Anda diperbarui tentang masalah saat ini, untuk mempertahankan keunggulan kompetitif Anda. Spesialisasi kami dalam merangkul informasi, khususnya dalam bisnis, ekonomi, energi pasar dan politik, tersedia di ujung jari Anda melalui https://kic.katadata.co.id/.

Data Bisnis Impor Komponen Otomotif Naik 33 Persen

Data Ekonomi Indonesia menyebutkan Defisit Neraca dagang Indonesia semakin meninggi. Tingginya defisit neraca dagang Indonesia disebabkan faktor ketidakpastian global akibat perang dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat. Perang dagang tersebut memeunculkan banyak kebijakan untuk pembatasan impor dari kedua negara tersebut. Akibatnya, Indonesia kebagian getahnya karena Tiongkok dan Amerika Menjadi negara dengan nilai ekspor terbesar bagi Indonesia. Dilansir dari Databoks, Upaya pemerintah untuk menekan defisit neraca dagang adalah dengan cara menerapkan kebijakan B20 yakni mencampur CPO kedalam Bahan Bakar Jenis Solar untuk menekan impor migas, dan lain sebagainya.
Data Bisnis
Data Bisnis

Namun, sayangnya kebijakan tersebut belum mampu menekan angka defisit neraca dagang Indonesia. Hal ini disebabkan karena komoditas ekspor Indonesia belum dapat terserap maksimal akibat perang dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat. Lalu, komoditas impor apa saja yang masuk ke Indonesia ? produk Mesin dan Pesawat mekanik tetap menjadi komoditas impor yang paling utama masuk ke Indonesia. Dilansir dari Data Bisnis via BPS (badan pusat statistik) menyebutkan bahwa nilai Impor golongan barang mesin dan pesawat mekanik pada periode bulan Januari sampai dengan November 2019 telah mencapai 24,72 miliar dolar Amerika Serikat.

Banyaknya jumlah tersebut dinilai naik sebesar 25,89% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun yang lalu yakni bulan Januari sampai November 2017 (YoY). Berdasarkan https://databoks.katadata.co.id/, Kontribusi nilai impor komoditas mesin dan danpesawat mekanik dalam periode 11 bulan pertama tahun 2018 ini telah emncapai angka sebesar 17% dari keseluruhan nilai impor non migas yang bernilai sebesar 145,5 miliar dolar amerika serikat. Hal ini menjadikan impor untuk golongan mesin dan pesawat mekanik yang terbesar jika dibandingkan dengan impor golongan barang yang lain yakni mesin/peralatan listrik dan baja.

Berita Bisnis Kemenperin Terus Genjot Angka Ekspor

Kondisi perekonomian dunia mengalami gejolak yang tidak wajar. Dilansir dari Katadata, Ketidakpastian global terus menghantui langkah kebijakan ekonomi sejumlah negara yang terdampak. Ketidakpastian perekonomian dunia juga salah satunya disebabkan oleh perang dagang antara Tiongkok dan juga Amerika Serikat. Perang dagang itu melahirkan sejumlah kebijakan pembatasan impor dari kedua negara pusat ekonomi dunia tersebut.
Berita Bisnis
Berita Bisnis

Akibatnya, Berita Terkini perekonomian dalam negeri mengalami kesulitan dalam mengekspor dan menyerap produksi sejumlah komoditas nasional. Pemerintah Indonesia mengupayakan sejumlah kebijakan mulai dari penyerapan komoditas ekspor seperti karet dan CPO untuk difungsikan di dalam negeri. Perang dagang sempat terhenti semenjak awal bulan Desember yang lalu ketika pertemuan di Argentina yang rencananya gencatan senjata tersebut berlaku sampai 3 bulan mendatang.

Akan tetapi gencatan senjata ekonomi dikeruhkan oleh Amerika Serikat yang menyuruh Kanada untuk menahan pimpinan perusahaan teknologi asal Tiongkok yang berada disana dan memperburuk Berita Ekonomi dunia. Sontak hal ini direspon oleh Tiongkok dan dapat mengancam invetasi Amerika Serikat yang berada di Tiongkok. Kembali ke dalam negeri, seiring dengan melemahnya permintaan ekspor, Pemerintah telah menyiapkan sejumlah kebijakan untuk diversifikasi pasar ekspornya. Pemerintah diketahui sedang merumuskan sejumlah kebijakan baru guna menggenjot nilai ekspor tanah air. Darmin Nasution, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menyebutkan bahwa pemerintah berencana untuk merilis suatu kebijakan baru yang terkait dengan perdagangan pada awal tahun 2019 mendatang. Kebijakan baru tersebut disebut sebagai upaya dalam mendorong nilai ekspor yang cukup membawa kabar baik bagi Berita Bisnis tanah air.

Mengapa Traveloka Enggan Kembangkan SuperApp

SuperApp adalah aplikasi super yang dapat memenuhi segala kebutuhan penggunanya dalam satu aplikasi. Gojek dan Traveloka merupakan dua dari 4 raksasa startup unicorn kebanggaan Indonesia. Gojek telah mengembangkan superapp atau aplikasi super yang dapat memenuhi kebutuhan penggunanya dalam satu aplikasi. Smeentara itu, Traveloka belum berminat untuk mengembangkan superapp dan lebih memilih untuk tetap fokus memenuhi kebutuhan konsumen untuk mebndapatkan tiket secara online.
SuperApp
SuperApp

Sufintri Rahayu, PR Director Traveloka pada saat konferensi pers mengatakan bahwa pada saat ini belum ada pembicaraan apakah traveloka akan mengembangkan superapp atau tidak. Sufintri juga menyebutkan bahwa traveloka harus tetap fokus dalam menyediakan produk yang terkait dengan perjalanan serta gaya hidup yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.

Oleh karena itu, Traveloka juga sering melakukan riset kepada sebanyak 40 juta penggunanya di sejumlah negara yakni Indonesia, Thailand, Filipina, Malaysia, Singapura, dan juga Vietnam. Hasil dari riset yang dilakukan oleh Traveloka adalah Traveloka merilis suatu ffasilitas PayLater yang bekerjasama dengan fintech pinjam-meminjam Danamas (PT Pasar Dana Pinjaman) pada bulan Juni 2018 yang lalu.

Alasan Pungutan Cukai Plastik

Rancangan kebijakan Pungutan Cukai Plastik menuai sejumlah kontroversi dan juga penolakan dari sebagian kalangan. Pemerintah sedang menyiapkan rancangan aturan yang mengatur cukai plastik. Di dalam aturan tersebut terdapat opsi pengutan cukai plastik akan diterapkan pada tingkat produsen lalu dibebankan kepada konsumen.
Pungutan Cukai Plastik
Pungutan Cukai Plastik

Sita Suparyono, Peniliti dari Visi Teliti Seksama menilai bahwa sebaiknya pungutan cukai plastik ini diterapkan pada level retail. Sita juga memandang bahwa pungutan cukai plastik di level produsen tidak tepat sasaran karena adanya potensi beban produsen yang semakin tinggi. Menurut perhitungan Sita, beban cukai yang akan ditanggung mencapai 9,76 sampai dengan 48,83 triliun rupiah per tahunnya. Perhitunagn cukai plastik ini menggunakan asumsi pengenaan cukai sebesar 40 samapi dengan 200 rupiah per lembar plastiknya.

Maka dari itu, Sita menyarankan pemerintah untuk mengenakan pungutan cukai dilakukan pada tingkat retail yang nantinya dapat dibebankan langsung kepada konsumen. Di dalam risetnya, sita juga menjelaskan bahwa konsumen tetap akan menggunakan kantong plastik meskipun berbayar atau dikenakan cukai. Pengenaan cukai ini seharusnya lebih dimahalkan sehingga dapat mengurangi penggunaan konsumsi plastik.

Kebijakan Ekspor Produk Makanan Halal

Produk Makanan Halal Indonesia direncanakan akan dijadikan sebagai komoditas ekspor. meningat semakin buruknya efek perang dagang yang ditimbulkan oleh Tiongkok dan Amerika SSerikat seperti meningkatnya Defisit neraca dagang, penyerapan produk ekspor kurang optimal, sampai turunnya harga komoditas, menjadikan pemerintah berupaya untuk meningkatkan nilai ekspor dari sektor yang lain.
Produk Makanan Halal
Produk Makanan Halal

Komoditas lain yang direncankan dapat menignkatkan neraca transaksi berjalan adalah komoditas produk makanan halal. Bambang Brodjobegoro, Menteri perencanaan Pembangunan nasional atau kepala bappenas mendorong upaya peningkatan ekpor industri makanan dan minumam halal. Menurut Bambang, sektor produk makanan dan minuman halal dinilai sangat potensial untuk segera dikembangkan guna membantu kinerja angka ekspor nasional serta memperbaiki neraca transaksi berjalan yang mengalami defisit.

Bambang juga menyebutkan bahwa pihaknya melihat berbagai potensi yang ada di Indonesia seperti wisara halal. Maka salah satunya yang ingin pihaknya dorong adalah ekspor makanan dan minuman halal. Bambang juga menerangkan bahwa industri makanan dan minuman adalah industri yang paling siap dari segi kapasitas produksi dan juga kemampuan untuk ekspor.

Penangkapan Spesialis Pembobol ATM Bank

Sejumlah Pelaku Pembobol ATM Bank telah diringkus oleh aparat kepolisian. Kepolisian telah menangkap sebnayak 2 dari 4 pelaku spesialis pembobol rekening bank. Para pelaku pembobol ATM bank tersebut diketahui telah beraksi selama beberapa bulan dengan tottal uang yang berhasil digondol hingga mencapai angka puluhan juta rupiah.
Pembobol ATM Bank
Pembobol ATM Bank

Kedua pelaku telah ditangkap sejal hari senin tanggal 17 Desember 2018 di Cikarang Selatan Bekasi Jawa Barat. Komisaris Alin Kuncoro, Kepala Kepolisian Sektor Cikarang Selatan menerangkan bahwa 2 tersangka bernama Adirandi berusia 39 tahun dan Suhebah usia 41 tahun. Sementara itu, sisa 2 tersangka lainnya masih buron dengan inisial IR dan DO.

Alin mengaku bahwa IR dan DO telah kabur ketika penyidik menyambangi rumahnya di Tangerang. Alin juga menerangkan bahwa pembobolan ATM yang terakhir dilakukan pada sebuah ATM di Supermarket Giant Villa Mutiara Cikarang Desa Ciantra Cikarang Selatan pada hari jumat 14 Desember yangg lalu. Pada saat itu, sejumlah pelaku pembobol ATM mengambil uang yang dimiliki oleh orang tua korban Nuril Jannah (24) yang sebesar 67 Juta Rupiah. Modus yang digunakan masih menggunakan modus lama yaitu mengganjal atm dan memberikan kartu atm palsu kemudian mencatat pin atm korban.

Dibalik Kardus Pemilu 2019

Kardus Pemilu 2019 kembali menjadi perdebatan hangat dikalangan para simpatisan maupun elit politik yang terlibat dalam kancah pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2019 mendatang. Penggunaan kardus dalam pemilihan umum 2019 mendatang dinilai tidak kuat dan juga membuka banyak potensi terjadinya kecurangan di dalam pemilu.
Kardus Pemilu 2019
Kardus Pemilu 2019

Padahal, jika menelisik lebih dalam, penggunaan kotak suara kardus telah digunakan semenjak 5 tahun yang lalu dan sudah disetujui juga oleh pemerintah serta parlemen terkait. Sebelumnya, polemik ini terjadi akibat adanya masalahpada kotak suara yang dikirimkan kebeberapa wilayah di Indonesia. Sebanyak tujuh puluh kotak suara yang telah diterima oleh Komisi Pemilihan Umum Bantul Jawa Tengah tampak rusak akibat basah pada saat pengitiman beberapa hari yang lalu.

Sebelumnya juga pada tanggal 11 Desember 2018, ada sejumlah 2.065 unit kotak suara dan sebanyak 110 bilik suara tampak rusak akibat abnjir yang melanda Badung Bali. Hal ini direspon oleh pendukung dari calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno yang mempermasalhakan kotak suara kardus tersebut.

Prabowo Asal Sebut Indonesia Punah

Indonesia Punah adalah kalimat yang dilontarkan oleh calon presiden nomor urut 02. Prabowo menyebutkan jika dirinya tidak terpilih menjadi presiden, maka Indonesia akan punah. Prabowo memang kerap melontarkan uajaran yang menakutkan masyarakat Indonesia mirip seperti Donald Trump yang ketika masa pemilihan Presiden Amerika Serikat kerap menakut-nakuti warganya.
Indonesia Punah
Indonesia Punah

Hal ini direspon oleh Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman agar tidak sembarangan dalam berbicara atas pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menyebutkan bahwa Indonesia bisa punah jika dirinya kalah dalam Pemilihan Presiden 2019 mendatang. Luhut juga menyebutkan mengapa harus berbicara tentang punah dan menanyakan apakah Indonesia seperti abrang yang bisa dipunahkan.

Luhut juga menyebutkan bahwa kondisi Indonesia saat ini telah menunjukan adanya hal yang baik dan luhut pun menegaskan bahwa pernyataannya tidak main - main. Luhut juga menegaskan bahwa Indonesia masih memiliki harga diri dan juga martabat(dignity) dan tentunya Rakyat Indonesia juga akan rela untuk mengorbankan nyawanya untuk kepentingan Negaranya.