Rencana Presiden Untuk Pembebasan Abu Bakar Ba'asyir akhirnya menimbulkan polemik yang cukup pelik di tengah masyarkat domestik dan internasional. Sebelumnya, Yusril Ihza Mahendra, penasehat hukum Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa dirinya telah meyakinkan presiden untuk dapat membebaskan Abu Bakar Ba'asyir tanpa syarat.
Pembebasan Abu Bakar Ba'asyir |
Presiden Joko Widodo juga telah meminta masukan dari Kepala Kepolisian Republik Indonesia Kapolri Tito Karnavian dan Wiranto Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan terkait pembebasan tanpa syarat Abu Bakar Ba'asyir. Namun hal ini menuai kritik dari dalam negeri dan luar negeri. Scott Morrison, Perdana Menteri Australia langsung mengubungi pemerintah Indonesia tentang adanya rencana pembebasan Abu Bakar Ba'asyir.
Dikutip dari reuters, Scott Morrison menjelaskan bahwa posisi Australia di dalam persolana ini tidak akan berubah, pihaknya menyampaikan keberatan yang paling endalam terkait adanya rencana pembebasan Abu bakar Ba'asyir. Di dalam negeri, Pemerintah juga terancam elektabilitasnya terkait rencana pembebasan Abu BAkar Ba'asyir. Sejumlah pendukung Presiden Joko Widodo mengajukan protesnya di media sosial dan mengancam tidak akan memilihnya di pilpres 2019 mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar